18 April 2008

Ekologi Manusia

Oleh: Arda Dinata
Email: arda.dinata@gmail.com

“Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya, kita sebut dengan istilah ekologi.”

Manusia adalah salah satu mahluk hidup yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Maka dari sinilah muncul istilah baru dengan sebutan ekologi manusia.

Ekologi manusia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Dan Keberadaan ilmu ekologi manusia ini, tentu menjadi dasar bagi mereka yang akan mendalami ilmu-ilmu kesehatan lingkungan.


BOKS EBOOKS RESELLER SUKSES HIDUP ANDA:
1. Mengirim Ribuan Email Pribadi Sekali Klik
2. Cara Mudah & Praktis Nampang di Internet
3. Cara Praktis Bikin Situs Dinamis & Interaktif

4. Panduan Praktis Bikin Ebook

5. Menjadi Penulis Sukses & Kaya
6. Peta Harta Karun Bagi Penulis Sukses

7. Cara Gampang Nerbitin Buku
8. Pintar Membuat Tulisan Yang Mengandung Hikmah
9. Kiat Membuat Tulisan Yang Menarik
10. Rahasia Peluang Bisnis di Internet
===by. Arda Dinata

Terkait dengan hubungan lingkungan hidup pada manusia maupun mahluk hidup lainnya, kita dapat membedakannya menjadi dua bagian besar.

Pertama, lingkungan internal. Yakni berupa proses fisiologis dan biokimia yang berlangsung dalam tubuh manusia pada saat tertentu. Di sini, pada umumnya manusia juga mampu menyesuaiakan diri dengan perubahan yang terjadi di luar tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Inilah yang menjadi dasar kenapa manusia disebut mahluk yang bersifat homeostatis.

Kedua, lingkungan eksternal. Lingkungan model ini merupakan segala sesuatu yang berupa benda hidup atau mati, ruang energi, keadaan sosial, ekonomi, maupun budaya yang dapat membawa pengaruh terhadap perikehidupan manusia di muka bumi.

Akhirnya, bila kita ingin mengkaji kondisi kesehatan lingkungan di suatu wilayah, maka pesan saya jangan lupakan keberadaan ilmu ekologi manusia ini. Sebab, dengan melibatkan ilmu ekologi manusia, maka hasil analisinya akan semakin “hidup”. Bagaimana menurut Anda? Tidak percaya, coba saja buktikan sendiri….!!!

Catatan: ditunggu komentar, saran, dan masukannya ya….!!!

Arda Dinata adalah penulis lepas, dosen dan tutor di Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Kutamaya.

Arda Dinata
Hp. 081320476048
Email:
arda.dinata@gmail.com
http://arda-dinata.blogspot.com
http://miqra.blogspot.com

11 April 2008

Karakteristik Limbah B3

Oleh: ARDA DINATA
LIMBAH adalah bahan sisa pada suatu kegiatan dan atau proses produksi. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sendiri merupakan limbah yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat, konsentrasinya, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak dan/atau mencemarkan lingkungan hidup dan/atau dapat membahayakan kesehatan manusia.
BOKS EBOOKS RESELLER SUKSES HIDUP ANDA:

Sementara itu, batasan limbah yang termasuk limbah B3 adalah limbah yang memenuhi salah satu atau lebih dari karakteristik limbah B3 berikut ini.

1. Mudah meledak. Yaitu limbah yang melalui reaksi kimia yang dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.

2. Mudah terbakar. Yaitu limbah yang apabila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala akan mudah terbakar dan apabila telah menyala akan terus terbakar dalam waktu lama.

3. Limbah beracun. Yaitu limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 ini dapat menyebabkan kematian dan sakit yang serius, apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.

4. Limbah yang menyebabkan infeksi. Limbah ini sangat berbahaya karena mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada pekerja rumah sakit, pembersih jalan, dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah medis.

5. Bersifat reaktif. Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah yang dapat menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen. Adapun sifat-sifatnya adalah limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan; limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air; limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakkan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

6. Limbah yang bersifat korosif. Yakni limbah yang mempunyai salah satu sifat, antara lain: menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit, menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 550C serta mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

Selain keenam karakteristik itu, ada karakteristik lain yang bisa dijadikan acuan. Yakni, limbah lain yang apabila diuji dengan metode toksikologi dapat diketahui termasuk dalam jenis limbah B3, misalnya dengan menggunakan metode LD-50 (Lethal dose fifty), yaitu perhitungan dosis (gram pencemar per kilogram berat badan) yang dapat menyebabkan kematian 50% populasi mahluk hidup yang dijadikan percobaan.***
Penulis adalah dosen di Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Kutamaya.
Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia, http://www.miqra.blogspot.com.
ADA EBOOK GRATIS SEBAGAI BONUS YANG WAJIB ANDA BACA: